| HOME | | ENGLISH | | NEWS IMAGE | | REVIEW | | DIALOQUE | | EDITORS | | RESEARCH - POLLING |

Obama Rebut Keunggulan 10 Poin Atas McCain

(Washington) – Kandidat capres Partai Demokrat Barack Obama telah memperluas kepemimpinan secara nasional atas capres Republik John McCain dalam pertarungan pilpres AS sebanyak 10 poin, menurut jajak pendapat yang dirilis Reuters/C-SPAN/Zogby, Rabu (22/10).

Obama mengungguli McCain 52- 42 persen diantara pemberi suara AS dalam polling pelacak selama tiga hari baru-baru ini, naik dari 8 poin keuntungan untuk Obama pada Selasa. Polling lewat telepon memiliki margin of error 2.9 poin persentase.

Itu merupakan ketiga kalinya berturut-turut Obama memperoleh kemajuan atas McCain saat kedua kandidat memulai percepatan terakhir menuju pilpres 4 November.

”Obama semakin melaju, dia telah memperpanjang keunggulan diantara hampir setiap kelompok pemungutan suara utama,” kata pengumpul suara John Zogby.
Keunggulan 10 poin merupakan keuntungan Obama pertama kalinya atas McCain, senator Arizona, yang mencapai digit ganda dalam pemberian suara.

Kepemimpinan Obama telah mengapung antara 2 dan 6 poin pada lebih dari dua minggu jajak pendapat sampai meregang menjadi 8 poin pada Selasa.

Obama mencapai perolehan dengan dua kunci utama blok pemungutan suara. Keuntungannya dengan pemberi suara independen berkembang pesat menjadi 27 poin dari 15 poin dan perolehan pemberi suara wanita tumbuh sampai 16 poin dari 13.

Obama, senator Illinois, memimpin diantara seluruh kelompok umur dan dalam setiap kelompok pendapatan kecuali pemberi suara paling kaya. Dia kini mempunyai dukungan 21per sen dari konservatif.

Sementara McCain hampir berhasil mengejar Obama dengan 2 poin persentase diantara pemilih pria dan kepemimpinannya antar warga kulit putih jatuh 6 poin dari 9 poin, 50 - 44 persen.

Jajak pendapat, diambil Minggu hingga Selasa, menunjukkan independen Ralph Nader, calon Partai Hijau Cynthia McKinney dan Libertarian Bob Barr masing-masing mendaftarkan 1 persen dukungan. Tiga per sen dari pemberi suara tetap ragu-ragu.

Hasil Lacak jajak pendapat mensurvei 1,208 pemberi suara dalam pemilihan presiden. Dalam polling pelacak, hasil terbaru ditambahkan sementara hasil lama dikesampingkan guna memantau perubahan momentum.

Presiden AS ditentukan oleh siapa yang memenangkan Electoral College, yang memiliki 538 anggota yang dibagi secara adil oleh populasi pada setiap negara bagian dan District of Columbia.

Suara-suara pemilihan dibagikan pada basis winner-take-all di seluruh kecuali dua negara bagian, yang memisahkan mereka oleh distrik kongres. (Reuters/Lala/Internasional)

No comments: